Tidak ada gunanya berkeluh kesah dimasa susah sekarang ini, tetep semua harus dijalani meski halangan merintangi, life must go on....mau gak mau tetepkan dijalani, karena satu alasan yaitu kita harus hidup dan bertahan...bahas masa susah sekarang pasti gak ada habisnya, toh rata-rata pada susah akibat wabah virus corona yang gak kunjung reda-reda, hampir semua sektor lini berdampak besar.....gak mungkinkan kita hanya tinggal diam dirumah dan gak ngapa-ngapain? terus mau makan apa coba? sudahlah jangan menambah susah orang dengan peringatan yang gak tau akibat lain dari peringatan tersebut, apa pemerintah bertanggung jawab akan kebutuhan kita? tidak kan? WHO....si mbelgedes malah lebih parah, memperingatkan hanya memperingatkan saja ketiap negara tanpa peduli perekonomian negara masing-masing, emang WHO kasih kita sembako? bayarin kuota, listrik, PDAM? cicilan sekolah, kredit motor, mobil, rumah? kebutuhan lain? kagak kan?! nah apapun yang kita lakukan sekarang, tetaplah bekerja dan berkaryalah...tapi masih tetap melakukan anjuran pemerintah untuk melakukan protokoler kesehatan covid-19, kayak jaga jarak, pakai masker, pake face Shield dan berpergian kalau perlu saja.
bagaimana dengan kerja? ya tetep masuklah, kecuali yang nganggur...mau masuk kemana emang..
Mengacu dari kebutuhan yang mulai dipotong, dipangkas, disunat apapun itu namanya, apa kabar dengan kebutuhan buat rokok kalian? apakah aman? apakah berhenti setelah pandemi ini berlangsung? nah dari masalah diatas, saya punya solusi buat brader yang mau ngirit tapi masih bisa ngebul, apakah itu?
Ini solusinya bro, kembali kebudaya orang tua jaman dulu, yaitu lintingan atau tingwe alias linting dewe... perkembangan tingwe semasa pendemik ini semakin meningkat, karena kebutuhan akan rokok yang semakin mahal bahkan mbumbung tinggi, dengar-dengar malah rokok akan dinaikan menjadi Rp.100.000 rupiah, dah busyet nih....oke entah kapan wacana tersebut terealisasi, tapi bikin emosi juga. Tapi tenang dulu, kita masih bisa beralih sementara ke rokok lintingan, dan sekarang sudah banyak bertebaran toko lintingan tembakau disekitaran Yogyakarta, jangan bingung-bingung tinggal search saja di Google, toko tembakau lintingan, banyak kok yang jual.
Gak banyak cakap, saya sudah coba dan buktikan bahwa ngelinting sendiri terbukti lebih murah daripada beli rokok yang enak kisaran harga dari 20 sampai 27.000 rupiah, kalo diharga 10.000 sampai 15.000 mah sama aja mainan rokok alias kagak berasa ngerokok.... hehehe...itu opini saya ya.
berikut modal atau perlengkapan dalam meracik rokok lintingan :
1. Paper/ kertas rokok harga Rp.1.000,-
2. Filter Rp.4.000,- per kantung
3. Lem kertas Rp.4.000,-
4. Alat linting bakau Rp.4.000,-
total Rp.13.000,-
Untuk tembakau ada beberapa macam dan jenis, disini saya ambil yang rasa-rasa kayak Vanilla ice dan Whisky ice, kenapa saya pilih rasa diatas, satu baunya enak, gak kaya tembakau pada umumnya, yang aromanya keras menyengat di hidung dan kalau pas ngelinting baunya gak hilang ditangan, alesan kedua adalah saya suka rokok yang manis dan dingin, kayak menthol atau mint, jadi lebih seger dan semriwing dimulut.
5. Harga tembakau Whisky Ice Rp.15.000,- /60gr, Vanilla ice Rp.15.000,- / 60gr
jadi jumlah total keseluruhan adalah Rp.43.000,-
usahakan paper beli banyak bisa 4 biji atau lima buat stok, dan filternya juga.
total diatas jika beli rokok sebungkus cuman dapat 2 bungkus, nah lebih boroskan.....kalo brader Sultan ya harga segitu gak masalah..
Bagaimana menurut brader semua, solusi mantul kan, silahkan yang masih mau ngebul dengan biaya irit, bisa lakukan cara saya ini..... selamat mencoba
No comments:
Post a Comment