Wednesday, October 23, 2019

Ulasan Awam Perempuan Tanah Jahanam | Spoiler Alert


Dari judulnya sudah terkutuk begitu ya, film ini mulai tayang di pertengahan bulan Oktober 2019 tepatnya tanggal 17 Oktober 2019, iklan sudah wira-wiri di TV dan beda dari iklan film di bioskop pada umumnya. Nah selang beberapa hari saya punya kesempatan nonton film ini, yang buat saya tertarik dan menarik difilm ini adalah sutradaranya yaitu bang Joko Anwar, yang jelas sutradara ini selalu berkembang dan mau belajar dari film lain khususnya film dari luar yang dimana standar film Indonesia semakin bertambah dari sisi kualitasnya.

Setelah menggarap film jagoan lokal si Gundala, bang Joko Anwar berani memberikan standar baru bahwa kualitas filmnya dijadikan patokan kualitas terbawah menurutnya, menurut saya itu pernyataan keren dan jujur dari bang Joko Anwar, maksud pernyataannya bahwa jika ada yang mau menggarap film jagoan lagi, film Gundala dijadikan patokan terbawah dan diharapkan jauh lebih baik dari film ini. Masuk akal bang, sutradara ini yang berani menantang sineas untuk lebih profesional dan eksplorasi diri sampai 100% bahkan lebih....maju film Indonesia.



Ok balik ke film perempuan tanah Jahanam, setelah nonton ini film memang berbeda dengan film pengabdi setan, dan jangan disamakan ya....meski sama-sama film horor tapi film perempuan tanah Jahanam cendrung bergenre horor Gore, kenapa? karena ada adegan berdarah, sayatan, sadis.....apakah termasuk horor psikologi? saya rasa kurang bahkan tidak....kenapa? alangkah baiknya saya ulas langsung saja ini film, ingat ketikan saya ini Spoiler besar, kalau gak mau kena Spoiler mending gak usah dibaca, tapi nonton langsung saja dibioskop.

Dari adegan awal sudah disuguhi adegan menegangkan, si Maya/Rahayu yang diperankan Tara Basro menjadi center film ini, adegan awal dimulai si Rahayu yang bekerja menjadi penjaga pintu tol, disini si Maya sedang telpon dengan temannya bernama Dini yang sama-sama menjaga pintu tol, bedanya si Maya menjaga pintu exit tol, dari gambaran 2 tokoh wanita diatas digambarkan bahwa mereka wanita yang mandiri dan agak liar, komunikasi mereka kasar dan jorok. di adegan ini Maya diserang lelaki yang tidak dikenal, dan Maya terluka kena sayatan di bagian paha. setelah kejadian itu Maya dan Dini memutuskan resign dari penjaga pintu tol, mereka melanjutkan hidupnya dengan cara berdagang bisnis pakain di pasar tapi usaha mereka tidak berjalan mulus bahkan merugi. Sebagai alternatif lain Maya memutuskan pergi ke desa guna mendapatkan uang, siapa tahu dia punya warisan dari keluarganya , meski dia tidak tahu darimana asal-usul nya, pada bagian ini ada adegan di wc umum, bahkan Tara Basro melorotkan celananya meski tidak kelihatan jelas bagian intimnya, menurut saya ini adegan berani yang dilakukan Tara Basro di film ini.

Dilanjut ke adegan berikutnya dengan mudik ke desa, Maya hanya punya petunjuk yang dia dapat dari budenya berupa foto satu-satunya dan ucapan pria yang mau menghabisinya di gerbang tol, disini Maya pergi mudik ditemani Dini, sampai lokasi desa Maya dan temannya mengaku sebagai mahasiswa dan mau membuat penelitian tentang dalang wayang, padahal tujuan mereka mau mencari asal usul Maya dan berniat mau menjual rumahnya.

Nah ketegangan dimulai, banyak adegan yang menegangkan disini, dimulai dari tempat mereka menginap yang dimana merupakan rumah yang sudah 20 tahun ditinggalkan di desa, kasus kematian yang tiba-tiba, yang menjadi misteri kenapa tidak ada anak kecil berkeliaran, nah ternyata ada keterkaitan disitu, penyebabnya adalah kutukan yang terjadi di desa tersebut. lambat laun Maya dan Dini ketahuan bahwa mereka tinggal di rumah tua tersebut, saran warga untuk meninggalkan tempat tersebut, karena Maya sedang tidak ditempat Dini malah diajak dan diantar menemui kepala desa setempat Ki Saptadi, disini Dini malah jadi korban pembunuhan oleh warga setempat, alasan dini dihabisi karena dini mengaku sebagai pewaris rumah besar tersebut dengan mengaku-ngaku sebagai Rahayu (alias Maya). cara menghabisi dini dengan digantung terbalik dengan diberi ember bawahnya, dalam proses penghabisan nyawa dini, ternyata diotaki warga bersama Ki Saptadi dan Nyi Misni (Ibu Ki Saptadi), nah ternyata dini gak cuman dihabisi tapi juga dikuliti, adegan Nyi Misni menjemur kulit bagian dada, terlihat jelas bagian payudaranya....disini saya merasa aneh nonton film ini, kenapa bukan bagian punggung yang banyak kulitnya dijemur.

Setibanya di rumah tua Maya mencari dini tapi tidak ditemukan, disini Maya mencoba minta bantuan ki Saptadi dan warga tapi hasil nihil. Dalam proses pencarian Maya sudah depresi dan tiba-tiba muncul anak kecil kemudian mengajak Maya bahwa akan ada kelahiran bayi, disini Maya mengintip rumah yang sedang kelahiran bayi, ternyata bayi yang dilahirkan lahir dengan kondisi tak normal, dan bayi itu malah ditenggelamkan didalam ember berisi air, liat kejadian itu Maya kaget dan menyenggol barang sekitar, disini tiba-tiba Maya dibantu Ratih supaya tidak ketahuan.

Singkat cerita, karena setiap kelahiran bayi di desa itu, selalu lahir dengan kondisi tak normal, kutukan di desa tersebut belum hilang, pada akhirnya Nyi Misni dan Ki Saptadi tahu bahwa wanita yang dikorbankan bukanlah Rahayu yang asli, Ki Saptadi menyuruh semua warga untuk menutup semua akses jalan keluar desa dan menangkap Rahayu yang asli. Dalam proses melarikan diri Rahayu dibantu Ratih, alasan Ratih membantu Rahayu karena Ratih tidak suka dengan desa tersebut khususnya Ki Saptadi. Ujung cerita Rahayu berhasil pergi dari desa tersebut dan berhasil juga menghapus kutukan di desa tersebut. Mungkin lebih jelasnya brosis bisa liat langsung filmnya biar lebih jelas lagi, karena butuh konsentrasi dalam mengikuti alur ceritanya, dari asal mula penyebab kutukan dan cara menghilangkan  kutukannya.

Overall garapan Joko Anwar ini minim jumpscare, bahkan tidak ada....untuk cerita bagian ujung agak bikin bingung, karena ada cerita flashbacknya, dan harus konsentrasi karena dikit njlimet, mungkin bagian ini yang menurut saya agak kurang, apakah film ini lebih bagus dari pengabdi setan? hmm 11 12, tapi kalau saya lebih memilih pengabdi setan meski jump scare bikin jantungan, untuk nilai saya beri 7 dari 10 saja untuk film ini.... kalau brosist Monggo nilai sendiri.

Monday, October 21, 2019

Ternak Jangkrik Bagi Pemula dengan Bahan disekitar Rumah | Bagian I


Diketikan saya ini, saya mau berbagi pengalaman dengan sedikit ulasan saja, bab beternak jangkrik bagi pemula sekali dengan bahan penunjang hanya disekitar rumahan, apa saja yang perlukan dipersiapkan dalam beternak jangkrik? mari kita bahas dengan sedikit pengalaman saya yang juga saya dapat masukan dari artikel di internet dan YouTube. jadi cekibrot mamen.

Pertama dalam beternak jangkrik apa yang perlu disiapkan? pastinya harus jangkrik nya ada dulu, bisa beternak dari indukan langsung atau beli telur nya langsung.
Disini saya beli telur langsung saja, biar gak ribet dan gak perlu tunggu indukan kawin. untuk harga telur variatif, disini saya beli 1 ons dapat 30.000 rupiah plus ongkir kena 7.000 rupiah saja, soalnya beli online.
Jika sudah beli telur jangkrik, tinggal bikin kandangnya, disini bikin dari kardus bekas saja, saya gak beli, tinggal ambil saja dari gudang sudah dapat ukuran lumayan besar. Untuk cara buat cukup kardus dirapatkan lagi dengan cara lakban lagi bagian sela-sela kardus supaya lebih kencang, kuat dan tidak berongga pastinya, bagian atas kardus juga dilakban supaya jangkrik tidak kabur, untuk alas saya pakai meja dengan kaki besi, ditiap kaki saya beri gelas berisi air supaya semut gak naik ke atas meja, selain air saya beri bleaching supaya nyamuk gak bertelur atau bersarang di genangan air tersebut, kalau sudah jadi kardus ditaruh di atas meja tersebut.

Setelah paketan telur jangkrik datang, yang perlu dilakukan adalah menetaskan telur tersebut, caranya adalah dengan metode pasir saja, lebih mudah ya. siapkan pasir halus tanpa batu ataupun krikil kecil, taruh pasir halus kedalam wadah seperti baki, lanjut sebar telur tersebut kemudian aduk secara perlahan, disini 1 ons saya bagi jadi 2 baki, setelah telur dan pasir bercampur dilanjut baki disemprot dengan air, untuk semprotan air dibuat berkabut ya...supaya pasir gak jadi basah tapi lembab saja. Lakukan metode ini setiap hari dengan menyemprotkan air ke pasir supaya lembab. setelah 2 hari telur akan muncul titik hitam kayak mata, nah disini telur siap mau menetas, tunggu saja.
tidak sampai 3 hari telur sudah menetas, anakan jangkrik ada warna hitam ada pula warna masih kaya telurnya, setelah telur menetas kita taruh daun pisang yang sudah kering, tujuannya untuk menjadi tempat bersembunyi si jangkrik, kenapa saya pilih daun pisang kering? karena saya punya pohon pisangnya....hehehe....disini gratis lagi mamen.



Setelah diberi daun pisang kering di kardus, tinggal diberi pakan berupa pakan ayam alias katul, kita sebar dipinggiran baki saja dan disebar di daun pisang kering. Tinggal tunggu jangkrik berkembang menjadi dewasa saja.
Berikut estimasi awal untuk beternak jangkrik buat pemula dan bahan pendukung lainnya :
1. Telur jangkrik 1 ons Rp.30.000 plus ongkir kena Rp.7.000,- total 37.000,- rupiah
2. Pakan ayam 1 kg. Rp.10.000,-
3. Kardus 2 pcs ukuran besar 0 rupiah
4. Daun pisang kering 0 rupiah
5. Koran bekas 0 rupiah
6. Lakban Rp.8.500,-

Dengan biaya tidak terlalu besar telur bisa menetas mamen, untuk perkembangan selanjutnya akan ada kelanjutannya bagian kedua...

Tuesday, October 15, 2019

Solusi deteksi uang buat Tuna Netra dengan smartphone

Lihat judul diatas pasti sangat membantu sekali buat saudara kita yang difabel khususnya tuna netra, kenapa? karena aplikasi ini sangat mempermudah sekali buat mereka, khususnya disaat deteksi mata uang khususnya rupiah, terus bagaimana cara penggunaannya? baik disini saya mau ulas caranya, semoga ketikan ini membantu saudara kita ya, minimal kita bisa membantu dengan memberi info ini ke saudara kita yang tuna netra.


Cara Penggunaan aplikasi ini harus dibantu dengan namanya smartphone, pastikan memiliki dulu baru bisa instal aplikasinya gratis di Google playstore, nama aplikasinya adalah Mas Jawa T-Netra, sepertinya yang buat orang Jawa ya? betul saja, ketika kita instal aplikasi ini muncul logo Universitas negeri di Semarang, hmmm....
Lanjut dengan instal dulu ke Smartphone, pastikan smartphone yang dipakai punya kamera dan lampu Blitz dan pastikan juga speaker smartphone normal, karena dengan suara yang membantu mengarahkan si pemakai dan menyebutkan jumlah nominalnya.

Jika sudah diinstal, tinggal buka aplikasi Mas Jawa, diawal kita akan disambut dengan suara mbak Google, jika butuh panduan tinggal klik bantuan untuk dijelaskan cara pemakaian aplikasi ini. cara cukup mudah tinggal diarahkan saja kamera smartphone ke mata uang yang mau dideteksi, jarak bisa 20 cm atau sejengkal, jika terdeteksi maka suara mbak Google akan muncul dan menyebutkan jumlah nominalnya, nah mudahkan?

aplikasi ini sangat membantu sekali kaum difabel khususnya tuna netra, ketika mereka mau menghitung uang dengan aplikasi ini bisa dengan tepat memberitahukan dengan bantuan suara mbak Google.
untuk lebih jelas lagi bisa lihat videonya yang sudah saya upload di channel YouTube. Minimal teman-teman bisa infokan aplikasi ini ya..