Thursday, June 22, 2023

Yuk cari tau perbedaan antar Purifier, Humidifer dan Diffuser

 Nah sebelumnya mimin pernah bahas air cooler fan yang ada humidifernya, nah ternyata alat pembentuk kabut ini ada jenis lainnya loh, meski nampak sama tapi aslinya beda, untuk lebih jelasnya mimin bahas satu persatu :

Berikut adalah perbedaan antara purifier (penjernih udara), humidifier (penghumidifikasi), dan diffuser (pengharum ruangan):

1. Penjernih Udara (Purifier):

   - Fungsi: 

Purifier atau penjernih udara dirancang untuk membersihkan udara dengan menghilangkan partikel-partikel yang tidak diinginkan, seperti debu, serbuk sari, polutan udara, dan alergen.

   - Cara Kerja: 

Purifier menggunakan berbagai metode, seperti filter HEPA (High-Efficiency Particulate Air), karbon aktif, atau teknologi elektrostatik untuk menangkap dan menghilangkan partikel-partikel tersebut.

   - Manfaat: 

Penjernih udara membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dengan mengurangi kontaminan dan alergen, yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi individu yang memiliki masalah pernapasan atau sensitivitas alergi.


2. Penghumidifikasi (Humidifier):

   - Fungsi: 

Humidifier digunakan untuk meningkatkan kelembaban udara dalam ruangan yang kering. Ini terutama berguna saat cuaca dingin atau di lingkungan dengan sistem pemanas yang mengeringkan udara.

   - Cara Kerja: 

Humidifier biasanya menghasilkan uap air dengan menggunakan metode penguapan atau ultrasonik untuk menambahkan kelembaban ke udara.

   - Manfaat: 

Menggunakan humidifier dapat membantu mencegah gejala kering pada kulit, bibir pecah-pecah, iritasi mata, serta masalah pernapasan seperti tenggorokan kering dan hidung tersumbat.


3. Pengharum Ruangan (Diffuser):

   - Fungsi: 

Diffuser digunakan untuk menyebarkan aroma atau minyak esensial ke udara, menghasilkan harum ruangan yang sedap.

   - Cara Kerja: 

Diffuser umumnya menggunakan metode seperti penghembusan udara, penguapan, atau teknologi ultrasonik untuk menghantarkan aroma atau minyak esensial ke udara.

   - Manfaat: 

Diffuser membantu menciptakan atmosfer yang harum dan menyenangkan di dalam ruangan. Selain itu, beberapa minyak esensial juga diklaim memiliki manfaat aromaterapi yang dapat merangsang relaksasi, peredaran darah, atau meredakan stres.


Meskipun ketiga perangkat ini dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, tujuan dan cara kerjanya berbeda satu sama lain. Purifier fokus pada membersihkan udara dengan menghilangkan partikel-partikel berbahaya, humidifier bertujuan untuk meningkatkan kelembaban udara yang kering, sementara diffuser digunakan untuk menyebarkan aroma dan menciptakan suasana yang harum.

Wednesday, June 21, 2023

Ikan pembersih alga & lumut di aquarium kesayanganmu

 Ada beberapa jenis ikan air tawar yang dikenal memiliki kemampuan untuk membersihkan lumut di akuarium. Beberapa di antaranya adalah:


1. Otocinclus Catfish: 

Otocinclus atau sering disebut juga ikan pembersih aquarium adalah salah satu pilihan yang populer. Ikan ini memiliki kebiasaan memakan alga dan lumut yang tumbuh di dinding atau dekorasi akuarium. Mereka juga tidak merusak tanaman air.



2. Siamese Algae Eater (Crossocheilus siamensis): 

Ikan Siamese Algae Eater memiliki nafsu makan yang kuat terhadap berbagai jenis alga dan lumut. Mereka efektif membersihkan lumut hitam yang tumbuh di batu, kayu, dan kaca akuarium. Namun, perlu diperhatikan bahwa mereka cenderung menjadi agresif terhadap spesies serupa, jadi pilihlah ikan ini dengan bijaksana.


3. Amano Shrimp (Caridina multidentata): Amano Shrimp adalah jenis udang kecil yang sangat efektif dalam memakan alga dan lumut di akuarium. Mereka juga tidak merusak tanaman air. Udang ini sering menjadi pilihan yang bagus untuk mengendalikan pertumbuhan lumut di akuarium.

4. Nerite Snails: 

Nerite Snails adalah siput air tawar yang terkenal sebagai pemakan alga. Mereka secara alami akan memakan berbagai jenis alga dan lumut yang tumbuh di permukaan kaca, batu, atau daun tanaman akuarium. Namun, perlu diperhatikan bahwa mereka dapat meninggalkan bekas cangkang telur yang menempel di permukaan akuarium.


Setiap ikan atau hewan akuatik memiliki kebutuhan perawatan dan lingkungan yang berbeda, oleh karena itu, pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik mereka seperti suhu air, pH, dan ukuran akuarium sebelum menambahkan ikan atau hewan akuatik ke dalam akuarium Anda.

Asal mula terlahirnya ikan glofish

Oke kali ini mimin mau ulas tentang ikan yang baru hits, mungkin mimin agak telat bahas ini ikan tapi gakpapa, karena pelihara ikan sudah mimin tinggalkan, karena kemarin liat aquarium nganggur terus malah banyak lumut dan nyamuk akhirnya mimin bangkitkan kembali aquarium mangkrak ini, dengan dimulai membersihkan dan menguras kembali, dan setelah bersih kinclong tinggal isi ikan nih, dan ikan yang mimin pilih adalah ikan glofish ya. Sebelumnya enaknya mimin bahas dulu tentang asal mulai ini ikan, oke langsung saja sob...

Tetra Glofish


 Ikan Glofish, juga dikenal sebagai ikan Zebra Danio transgenik (gak cuman jenis ini, ada jenis ikan lain kayak Tetra, Tiger barb), adalah ikan yang dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan warna yang cerah dan terang dalam kegelapan. Proses pembuatan ikan Glofish dimulai pada awal tahun 2000 oleh peneliti yang bekerja di perusahaan bioteknologi bernama Yorktown Technologies.

Proses penciptaan ikan Glofish melibatkan pengenalan gen dari organisme lain ke dalam embrio ikan Zebra Danio melalui teknik transgenik. Gen yang diperkenalkan adalah gen fluorescent protein yang berasal dari jenis koral laut, seperti koral merah (Discosoma spp.) atau anemon laut (Anemonae spp.).

Ketika gen fluorescent protein tersebut dimasukkan ke dalam ikan Zebra Danio, ia menjadi bagian dari kode genetik ikan dan diturunkan kepada keturunannya. Akibatnya, ikan tersebut menghasilkan protein fluoresen dalam tubuhnya, yang memancarkan cahaya yang terlihat sebagai warna-warna terang seperti merah, hijau, atau biru.

Glofish mulai diperkenalkan ke pasar pada tahun 2003 setelah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat. Mereka telah menjadi populer di kalangan penggemar akuarium karena tampilan yang unik dan menarik.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan teknologi modifikasi genetik pada ikan seperti Glofish tetap menjadi perdebatan etis. Beberapa orang mengkhawatirkan konsekuensi bagi kesejahteraan ikan dan dampak jangka panjang terhadap lingkungan jika ikan ini dibebaskan ke alam liar. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dan menghormati regulasi lokal dan etika terkait dengan ikan transgenik seperti Glofish.

Glofish adalah merek ikan hias genetik yang dimodifikasi untuk menghasilkan warna-warna yang cerah dan bercahaya. Berikut adalah beberapa jenis ikan Glofish yang umum:

1. Glofish Zebra Danio: 

Glofish Zebra Danio adalah salah satu jenis Glofish yang paling populer. Mereka memiliki warna biru terang yang mencolok dan terlihat bercahaya di bawah pencahayaan khusus.

2. Glofish Tiger Barb: 

Glofish Tiger Barb memiliki pola garis vertikal yang cerah dan mencolok pada tubuhnya. Mereka juga dapat memiliki warna seperti merah, hijau, atau oranye.

3. Glofish Tetra: 

Glofish Tetra memiliki tubuh kecil dengan warna yang mencolok seperti merah, hijau, atau oranye. Mereka hidup dalam kelompok dan memberikan tampilan yang cerah dan menarik dalam akuarium.

4. Glofish Betta: Glofish Betta adalah varietas ikan Betta yang dimodifikasi untuk menghasilkan warna cerah dan bercahaya. Mereka memiliki warna seperti merah, hijau, atau oranye yang menonjol pada sirip dan tubuh mereka.

5. Glofish Molly: 

Glofish Molly adalah varietas ikan Molly yang dimodifikasi genetik untuk menghasilkan warna cerah dan bercahaya. Mereka memiliki tubuh yang panjang dengan warna seperti merah, hijau, atau oranye yang mencolok.

Perlu diingat bahwa Glofish adalah ikan hias genetik yang dimodifikasi untuk menghasilkan warna cerah. Sebagai ikan genetik yang dimodifikasi, perlu diperhatikan pemeliharaan dan persyaratan lingkungan yang tepat untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ikan Glofish tersebut.

Oke penjelasan singkat diatas semoga bisa memberi informasi, ternyata ikan ini bikin gonjang ganjing juga didunia perikanan, karena tidak natural alias rekayasa genetika kemungkinan kedepannya mungkin bisa berbahaya, hmmm.... menurut kalian semua, apakah iya?