Sunday, June 14, 2020

Bagaimana cara menyikapi virus corona | POV

Sudah masuk bulan ketiga bahkan ada yang masuk bulan ke empat, kita masih belum lepas dari namanya virus corona, dari mulai lockdown mandiri, bahkan PSBB yang diberlakukan dibeberapa daerah. Dan pemberlakuan PSBB akan dilonggarkan bahkan perlahan akan dihilangkan, nah kita akan menyongsong era namanya new normal, arti new normal disini kita akan memasuki era normal baru, dimana ada perubahan baru dari kehidupan kita sebelum adanya pendemik corona, normal baru yang mau kita lalui adalah dengan mengikuti protokoler baru, seperti penggunaan masker setiap melakukan aktivitas di luar rumah, bawa handsanitizer, cuci tangan setiap mau bersinggah, jaga jarak. Bagaimana new normal menurut kalian? Apa bisa disiplin melakukannya? Seyogyanya aturan tersebut baiknya dilakukan selama obat atau vaksin Corona belum ditemukan, kita harus berdampingan dengan namanya virus Corona supaya bisa melakukan kegiatan seperti biasanya, ingat dampak corona sangat besar, bahkan roda perekonomian melambat bahkan berhenti untuk beberapa saat, jadi saran saya tetap lakukan kegiatan dengan melaksanakan aturan protokoler kesehatan ya, dan hindari keramaian yang sangat padat.

Oke selama pendemik, banyak pengalaman baru yang saya lewati, bahkan pertama kali, kayak sholat Jum'at dirumah, bahkan sholat Ied dirumah, dan pertama kalinya saya jadi imamnya, itu positifnya, negatifnya adalah kegiatan kita dibatasi, mau keluar disemprot, portal ditutup semua, dan hanya satu portal yang dibuka dan itu aja dijaga ketat, rasa seperti dipenjara. Lepas dari itu ada hal yang sangat mengganjal di hati saya, ingat ini menurut cara pandang saya ya, yang tidak setuju bisa hiraukan pendapat saya ini bab covid-19. Ini beberapa hal yang mengganjal dipikiran saya, yaitu :

1. Vaksin dan obat covid-19 belum ditemukan hingga sekarang.
Ingat point pertama diatas, jika vaksin dan obat belum ditemukan kenapa masih ada yang bisa sembuh? Okelah karena antibodi bisa atasi virus tersebut, tapi ingat kenapa info yang diberitakan ditayangkan yang sembuh? Jika tidak ada obat atau vaksin, kenapa harus ditampilkan?! bukanya penderita tidak diobati tapi bisa sembuh sendiri, jadi gak perlu ditampilkan dong pasien yang sembuh tanpa diobati, karena mereka do nothing.

2. Rapid tes tidak akurat.
Sudah banyak menyebutkan jika rapid tes tidak akurat, tapi kenapa masih menggunakan alat tes ini? Jadinya orang yang tes pakai rapid tes besar kemungkinan positif hasilnya, ini aneh sekali...woi apa yang kalian lakukan.


3. Covid-19 sangat mematikan.
Selama saya alami, untuk orang yang meninggal di daerah saya karena covid malah nihil, jika virus ini sangat mematikan, harusnya dijalan, dirumah banyak orang yang meninggal ditempat, dan ini tidak gaes. Malah semua yang tiada berada dirumah sakit, jika gak ada obatnya kenapa mereka dibawa ke rumah sakit? Disana diapain? Diobatin? Bukanya obatnya kagak ada?! Woi...

Oke dari point diatas cukup 3 saja yang mau saya sampaikan, sebenarnya masih ada tapi 3 poin diatas sudah mewakili, jadi bagaimana menurut kalian? Ada yang aneh gak? Atau cuekin aja....

No comments:

Post a Comment