Friday, June 23, 2023

Yuk cari tahu tentang "Sigma male" dan "Lone wolf"

 "SIGMA MALE"

Konsep "Sigma Male" tidak didukung secara ilmiah dan merupakan istilah yang muncul dalam komunitas online dan populeritas di media sosial. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsep ini tidak diakui atau dijelaskan secara konsisten dalam psikologi atau ilmu perilaku manusia.

Dalam konteks umum yang dipahami oleh komunitas online, "Sigma Male" digambarkan sebagai seseorang yang berada di antara "Alpha Male" dan "Beta Male" dalam hierarki sosial. Secara klise, "Sigma Male" dianggap sebagai individu yang mandiri, introvert, tidak tertarik dalam memperebutkan kekuasaan atau dominasi sosial, dan lebih memilih hidup sendiri dengan aturan-aturan mereka sendiri. Mereka sering kali dikaitkan dengan kepribadian yang mandiri, individualistik, dan menolak norma sosial yang umum.

Namun, penting untuk menyadari bahwa ini hanyalah stereotip umum dan generalisasi yang tidak mencerminkan keragaman individual dan kompleksitas manusia. Konsep ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan perlu dianggap sebagai interpretasi yang sangat subjektif.

Ketika membahas identitas dan kepribadian, lebih baik untuk menggunakan pendekatan yang lebih luas dan melihat manusia sebagai individu yang kompleks dengan berbagai karakteristik, keunikan, dan preferensi mereka sendiri, daripada mencoba memasukkan mereka ke dalam kotak-kotak atau kategori yang sempit.


"LONE WOLF"

Istilah "lone wolf" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung menjalani hidup secara mandiri, memilih untuk beroperasi sendiri, dan memiliki sedikit keterikatan atau keterlibatan dengan kelompok atau hubungan sosial. Lone wolf secara harfiah berarti serigala yang menjalani hidup secara soliter, tanpa afiliasi dengan kawanan serigala.

Dalam konteks manusia, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan individu yang cenderung menghindari kehidupan sosial yang aktif, lebih memilih bekerja sendiri, mengambil keputusan sendiri, dan tidak terikat oleh konvensi sosial atau norma kelompok. Lone wolf dapat dianggap sebagai individu yang independen, mandiri, dan memiliki preferensi untuk menjalani hidup secara soliter.

Namun, penting untuk dicatat bahwa lone wolf tidak selalu mengindikasikan kepribadian atau identitas yang tetap. Beberapa orang mungkin memilih untuk hidup secara mandiri dalam periode tertentu dalam hidup mereka, sementara yang lain mungkin merasa terisolasi secara sosial karena berbagai alasan. Lone wolf juga bisa menjadi hasil dari preferensi kepribadian, gaya hidup, atau lingkungan hidup.

Perlu diingat bahwa manusia adalah makhluk sosial secara alami, dan interaksi sosial yang sehat dan dukungan emosional dari hubungan antarpribadi penting untuk kesejahteraan kita. Meskipun ada individu yang cenderung menjadi lone wolf, penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara kebutuhan akan kemandirian dan interaksi sosial untuk memastikan kesejahteraan emosional dan psikologis yang baik.


Apakah Lone wolf adalah seorang sigma male?


"Lone wolf" dan "Sigma Male" adalah dua konsep yang berbeda, meskipun ada beberapa kesamaan antara keduanya. Istilah "lone wolf" mengacu pada seseorang yang cenderung menjalani hidup secara mandiri, memilih untuk beroperasi sendiri, dan tidak banyak terlibat dalam hubungan sosial atau kelompok.

Di sisi lain, "Sigma Male" adalah istilah yang lebih baru dan kurang terdefinisi dengan jelas dalam konteks psikologi atau ilmu perilaku manusia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, istilah ini sering digunakan dalam komunitas online dan media sosial untuk menggambarkan individu yang mandiri, introvert, dan menolak norma sosial yang umum.

Dalam beberapa aspek, seorang "lone wolf" dapat memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan konsep "Sigma Male". Keduanya menggambarkan individu yang cenderung menjalani hidup secara mandiri dan tidak banyak terlibat dalam hubungan sosial yang intim. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah konsep yang subjektif dan tidak didukung secara ilmiah.

Perlu juga diingat bahwa manusia adalah makhluk sosial secara alami dan memiliki kebutuhan untuk koneksi dan interaksi sosial. Kendati beberapa orang mungkin lebih suka hidup secara mandiri atau memiliki preferensi introvert, penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara kebutuhan individu dan interaksi sosial yang memadai untuk kesejahteraan emosional dan psikologis.


Unconditional love VS Condition love

"Unconditional love" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cinta tanpa syarat atau cinta yang tidak tergantung pada kondisi atau batasan tertentu.

Dalam konteks cinta antara individu, "unconditional love" berarti mencintai seseorang tanpa memperhatikan kesalahan, kekurangan, atau kondisi tertentu yang harus dipenuhi. Ini adalah cinta yang penuh pengampunan, penerimaan, dan kasih sayang tanpa syarat. Cinta semacam ini tidak bergantung pada apa yang dapat diberikan atau diterima, melainkan merupakan bentuk cinta yang tulus dan tak tergoyahkan.

"Unconditional love" sering dikaitkan dengan cinta orang tua terhadap anak-anak mereka, di mana orang tua mencintai anak-anak mereka tanpa memandang kesalahan atau prestasi mereka. Namun, konsep ini juga dapat diterapkan dalam hubungan romantis, persahabatan, atau bahkan cinta kepada diri sendiri.

Penting untuk dicatat bahwa "unconditional love" bukan berarti bahwa tidak ada batasan atau kebutuhan untuk menghormati diri sendiri. Tetap penting untuk menjaga batas-batas yang sehat dalam hubungan dan tidak mengizinkan penyalahgunaan atau perilaku yang merugikan. Namun, "unconditional love" mengacu pada kecenderungan cinta yang menerima, memahami, dan mencintai seseorang tanpa syarat atau ekspektasi yang memberatkan.


VERSUS


"Condition love" adalah ungkapan yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Inggris, tetapi jika kita mengartikannya secara harfiah, dapat diasumsikan bahwa "condition love" merujuk pada "cinta yang terkondisi" atau "cinta yang terikat oleh syarat atau kondisi tertentu".

Dalam konteks cinta, "condition love" berarti bahwa cinta seseorang tergantung pada pemenuhan kondisi atau harapan tertentu. Ini berarti bahwa seseorang mencintai orang lain hanya jika mereka memenuhi persyaratan atau standar tertentu yang ditetapkan oleh individu tersebut. Misalnya, seseorang mungkin mencintai pasangan mereka hanya jika mereka kaya, sukses, atau memenuhi harapan tertentu.

Dalam "condition love", cinta tidak bersifat tak tergoyahkan atau tidak berdasarkan keikhlasan, tetapi lebih terkait dengan apa yang orang lain dapat memberikan atau memenuhi persyaratan tertentu yang diharapkan. Ini berbeda dengan "unconditional love" di mana cinta diberikan tanpa syarat atau pembatasan tertentu.

Perlu diingat bahwa cinta yang terikat pada kondisi atau syarat mungkin kurang kokoh dan tahan lama, karena jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, cinta tersebut dapat berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Cinta yang sejati dan kuat seringkali lebih dekat dengan konsep "unconditional love" di mana cinta diberikan tanpa memperhatikan kondisi atau persyaratan tertentu.


Jadi bisa disimpulkan bahwa "condition love" itu ditujukan untuk pria atau laki-laki dan tidak berlaku untuk wanita....so...be strong my brother



Thursday, June 22, 2023

Berikut keseharian sang introvert

 Sebagai seorang introvert, seseorang cenderung menikmati waktu sendiri dan menghindari interaksi sosial yang terlalu banyak atau terlalu intens. Kegiatan seorang introvert setiap hari bisa bervariasi tergantung pada minat dan preferensi individu, tetapi berikut adalah beberapa kegiatan yang umum dilakukan oleh sebagian besar introvert:

1. Membaca: 

Banyak introvert menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam membaca buku, novel, atau artikel. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam di dunia imajinasi melalui membaca.

2. Menulis atau menggambar: 

Menulis di jurnal, menggambar, atau mengerjakan proyek kreatif lainnya adalah kegiatan yang umum dilakukan oleh introvert. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dan memproses pikiran mereka dengan lebih baik.

3. Mendengarkan musik atau menonton film: 

Introvert cenderung menikmati kegiatan yang dapat dilakukan sendiri seperti mendengarkan musik favorit atau menonton film dan serial TV. Ini memberi mereka waktu untuk bersantai dan menikmati hiburan tanpa perlu terlibat secara langsung dengan orang lain.

4. Menjalankan hobi pribadi: 

Introvert sering memiliki minat dan hobi yang mendalam. Misalnya, berkebun, memasak, memainkan alat musik, merakit model, atau melukis. Mereka dapat menggunakan waktu mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keahlian ini.

5. Berjalan-jalan sendirian: 

Beberapa introvert menikmati waktu untuk berjalan-jalan sendirian, baik di alam terbuka, di taman, atau di tempat-tempat yang tenang. Ini memberi mereka kesempatan untuk berkontemplasi dan memikirkan hal-hal dengan tenang.

6. Berolahraga atau yoga: 

Kegiatan fisik seperti berolahraga atau yoga dapat membantu introvert menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. Mereka dapat melakukannya di rumah atau pergi ke tempat olahraga yang lebih sepi.

7. Belajar atau melakukan pekerjaan individu: 

Banyak introvert menemukan kepuasan dalam mempelajari topik baru atau fokus pada pekerjaan mereka sendiri. Mereka cenderung lebih produktif ketika dapat bekerja dalam lingkungan yang tenang dan minim gangguan.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu, termasuk introvert, memiliki keunikan dalam kegiatan sehari-hari mereka. Preferensi dan minat pribadi akan mempengaruhi aktivitas yang mereka pilih untuk dilakukan. 

Nah dari poin diatas, faktanya Takahashi Hiroshi adalah seorang introvert dan terbilang sukses dalam hidupnya... hmmm apakah brosist salah satunya? 😁