Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..
Setiap hari kita semua disana:
1. Vitamin C-1000
2. Vitamin E
3. Antara jam 10:00 - 11:00 berjemur langsung dibawah sinar matahari selama 15 menit.
4. Telur satu butir
5. Banyak minum air putih minimum 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat. (Jangan dingin).
Cuma itu yang kami kerjakan dirumah sakit juga cuma makan vitamin dan minum air putih
-vit C utk ningkatin daya tahan tubuh dan menjaga fungsi organ2 tubuh
-vit E untuk memudahkan regenerasi sel
-vit D dari matahari sbg imuno booster alami
-minum air putih hangat agak panas, krn virus covid hanya thn suhu 38C jadi lapisan glycoproteinnya rusak klo kena suhu panas. Virus yg masih bersembunyi di saluran pencernaan akan rusak dan terbuang ke usus.
Dari WA Share diatas kira-kira apa saja yang kita perlukan sebagai antisipasi pencegahan dari Virus corona buat kita-kita ini gaes :
1. Vitamin C-1000 tinggal beli di supermarket terdekat, untuk c-1.000 adalah versi minumannya, yang c-100 juga ada malah lebih kental.
2. Vitamin E, untuk kebutuhan vitamin ini sudah sering kita jumpai kok, malah hampir tiap hari saya konsumsi, salah satunya adalah telur, jika ada tambahan lainnya, untuk asupan Vitamin E bisa konsumsi brokoli, bayam, kacang tanah, kalau buah-buahan bisa konsumsi buah mangga dan alpukat.
3. Vitamin D dari Sinar matahari, disarankan berjemur di pagi hari diatas jam 10 pagi, kenapa? Karena dijam 10 pagi sinar Ultraviolet dibutuhkan buat meningkatkan sistem imun ditubuh kita, cukup berjemur 15 menit saja, dan untuk kulit lebih gelap bisa 20 menitan, kalau menurut saya berjemur baiknya dijam 7 atau Jan 8 pagi, karena sinarnya tidak terlalu menyengat ditubuh.
Tambahan lain adalah perbanyak minum 1,5 liter tiap hari, usahakan air hangat saja dan jangan lupa istirahat yang cukup, semoga wabah virus corona segera berakhir, ingat dirumah saja ya gaes...
#corona
#covid19
#wabah
#penyitas
Friday, April 3, 2020
Saturday, March 28, 2020
Semua karena corona
Berikut video yang muncul gara-gara corona, cekidot gaes :
1. Cendikiawan dalam mencari serum anti corona
2. Cuplikan Drakor berjudul "Lockdown"
3. Kelamaan Lockdown
4. Nasihat dari penyintas corona di China
1. Cendikiawan dalam mencari serum anti corona
4. Nasihat dari penyintas corona di China
Semoga menghibur, tetap waspada dan tetaplah dirumah ya gaes
Friday, March 27, 2020
Lockdown mandiri penyebab mudiknya para perantau | Cara Pandangku
Jika dalam kondisi seperti ini, apa salah para pendatang atau perantau kembali mudik ke kampung halaman mereka? Apa penyebab mereka kembali mudik? Apakah ada solusinya? Padahal sudah dihimbau untuk tidak mudik tapi cukup tinggal dikediaman supaya penyebaran virus corona bisa ditekan (perintah pak gubernur DKI Jakarta pak Anis Baswedan), oke disini saya coba bahas menurut cara pandang saya ya, koreksi saya jika pendapat saya ini salah.
Pertama jika suatu lokasi atau tempat dikatakan lockdown berarti pergerakan kita otomatis dibatasi, pastinya akan muncul efek berikutnya, contoh akibatnya yaitu jika bahan pokok makanan tidak ada atau sulit otomatis banyak penimbunan, harga jadi mahal dan dibatasi efek terburuk adalah penjarahan, bagi warga yang berpenghasilan kecil otomatis orang yang paling susah dikondisi ini, jika posisi orang berada mereka cukup nimbun untuk kebutuhan mereka sekeluarga.
Kedua otomatis banyak kantor, perusahaan dan toko tutup, otomatis kegiatan ekonomi sangat berkurang baik yang jual maupun yang beli, karena tidak ada pemasukan otomatis karyawan gak ada kegiatan dan otomatis kerja separuh waktu malah ada yang disuruh kerja dirumah, nah kalau begini semua sektor berdampak para pekerja pasti beraktifitas dirumah, yang jadi masalah adalah bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka? Apakah cukup penghasilan mereka? Apakah mereka menabung? Bagaimana jika ada cicilan? Yep mau gak mau mereka balik kampung lah, bahkan fenomena mudik ini juga terjadi diluar negeri, para TKI dari Malaysia pilih banyak mudik ke Indonesia karena di Malaysia sudah melakukan lockdown total.
Dari imbas diatas apakah ada solusinya? Sebenarnya ada, jika pemerintah setempat bersedia menanggung kebutuhan hidup mereka, dijamin mereka tidak mudik ke kampung, terus? Jadi bisa disimpulkan mereka lebih milih pulkam dikondisi seperti ini meski memberi dampak besar dalam penyebaran virus corona.
Dengan terjadinya fenomena perlu dilakukan tindakan tegas, seperti halnya yang dilakukan Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono, untuk semua pendatang dipastikan otomatis dilabeli ODP, dan wajib karantina mandiri dirumahnya masing-masing selama 14 hari yang sebelumnya di Yogyakarta sudah diterapkan cara calm down bukan lockdown, Bukan hanya itu, khusus di Tegal malah dilakukan lockdown lokal khusus di kota Tegal tersebut, tindakan ini perlu dilakukan guna menekan penyebaran virus corona yang tidak bisa dibilang sepele yang besar kemungkinan dibawa pemudik khususnya datang dari Jakarta yang sudah menjadi zona merah. Tingginya arus mudik disaat pendemik corona membuat, para pimpinan daerah perlu melakukan tindakan tegas khususny diarea Jateng & DIY.
Bahkan dikampung sudah banyak yang punya inisiatif untuk me lockdown kampung mereka masing-masing, supaya pendatang tidak sembarangan masuk ke kampung mereka, oke bagaimana kondisi daerah kalian? Apakah sudah melakukan lockdown lokal seperti diatas...
Pertama jika suatu lokasi atau tempat dikatakan lockdown berarti pergerakan kita otomatis dibatasi, pastinya akan muncul efek berikutnya, contoh akibatnya yaitu jika bahan pokok makanan tidak ada atau sulit otomatis banyak penimbunan, harga jadi mahal dan dibatasi efek terburuk adalah penjarahan, bagi warga yang berpenghasilan kecil otomatis orang yang paling susah dikondisi ini, jika posisi orang berada mereka cukup nimbun untuk kebutuhan mereka sekeluarga.
Kedua otomatis banyak kantor, perusahaan dan toko tutup, otomatis kegiatan ekonomi sangat berkurang baik yang jual maupun yang beli, karena tidak ada pemasukan otomatis karyawan gak ada kegiatan dan otomatis kerja separuh waktu malah ada yang disuruh kerja dirumah, nah kalau begini semua sektor berdampak para pekerja pasti beraktifitas dirumah, yang jadi masalah adalah bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka? Apakah cukup penghasilan mereka? Apakah mereka menabung? Bagaimana jika ada cicilan? Yep mau gak mau mereka balik kampung lah, bahkan fenomena mudik ini juga terjadi diluar negeri, para TKI dari Malaysia pilih banyak mudik ke Indonesia karena di Malaysia sudah melakukan lockdown total.
Dari imbas diatas apakah ada solusinya? Sebenarnya ada, jika pemerintah setempat bersedia menanggung kebutuhan hidup mereka, dijamin mereka tidak mudik ke kampung, terus? Jadi bisa disimpulkan mereka lebih milih pulkam dikondisi seperti ini meski memberi dampak besar dalam penyebaran virus corona.
Dengan terjadinya fenomena perlu dilakukan tindakan tegas, seperti halnya yang dilakukan Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono, untuk semua pendatang dipastikan otomatis dilabeli ODP, dan wajib karantina mandiri dirumahnya masing-masing selama 14 hari yang sebelumnya di Yogyakarta sudah diterapkan cara calm down bukan lockdown, Bukan hanya itu, khusus di Tegal malah dilakukan lockdown lokal khusus di kota Tegal tersebut, tindakan ini perlu dilakukan guna menekan penyebaran virus corona yang tidak bisa dibilang sepele yang besar kemungkinan dibawa pemudik khususnya datang dari Jakarta yang sudah menjadi zona merah. Tingginya arus mudik disaat pendemik corona membuat, para pimpinan daerah perlu melakukan tindakan tegas khususny diarea Jateng & DIY.
Subscribe to:
Posts (Atom)