Wednesday, August 6, 2025

Menua Bersama Dante & Virgil: Sebuah Refleksi Diri Melalui Seri Devil May Cry

 Perjalanan Mimin dengan seri Devil May Cry dimulai secara tak terduga.  Bukan dari Devil May Cry 1 atau 2,  Mimin langsung memulai petualangan di Devil May Cry 3: Dante's Awakening di PS2.  Tanpa mengenal pendahulunya,  Mimin langsung jatuh cinta pada game ini.  Gaya bertarung Dante yang stylish,  musik yang epik,  dan cerita yang menarik membuat Mimin menyelesaikan game ini hingga tuntas.  Sejak saat itu,  dunia Devil May Cry menjadi bagian dari hidup Mimin.

Petualangan berlanjut ke Devil May Cry 4.  Meskipun karakter utamanya berganti dari Dante menjadi Nero,  Mimin tetap menikmati tantangan dan keseruan pertarungannya.  Game ini berhasil ditamatkan,  menambah daftar game Devil May Cry yang telah Mimin taklukkan.

Kemudian,  Mimin mencoba DmC: Devil May Cry.  Game ini… berbeda.  Desain Dante yang jauh berbeda, terutama rambutnya yang pendek dan minim aksen putih,  membuat Mimin sedikit kecewa.  Rasanya ada sesuatu yang hilang,  esensi yang membuat Dante begitu ikonik.  Meskipun gameplay-nya tetap asyik,  rasa kurang sreg itu tetap ada.

Dan akhirnya, Devil May Cry 5.  Sampai saat ini,  Mimin belum menyelesaikannya.  Bukan karena gamenya jelek,  tetapi karena alasan yang lebih personal.  Saat melihat teaser dan cuplikan gameplay,  Mimin terhenyak melihat Dante dan Virgil.  Mereka terlihat… tua.  Rambut memutih,  wajah yang lebih berkeriput.  Mereka tampak mencerminkan perjalanan waktu yang telah kita lalui bersama.

Melihat Dante dan Virgil yang menua,  Mimin tersadar.  Mimin juga telah menua.  Mimin telah tumbuh bersama mereka,  menyaksikan evolusi mereka,  dan merasakan setiap petualangan yang mereka lalui.  Perjalanan Mimin dengan Devil May Cry bukan sekadar bermain game,  tetapi juga sebuah perjalanan nostalgia yang panjang.  Game ini telah menemani Mimin melewati berbagai fase kehidupan.

 

Beruban dan keriput

Mungkin inilah alasan mengapa Mimin belum menyelesaikan DMC5.  Bukan karena game-nya,  tetapi karena Mimin perlu waktu untuk mencerna kenyataan bahwa kita semua,  termasuk karakter favorit Mimin,  telah menua.  Ada rasa haru dan nostalgia yang mendalam ketika melihat refleksi diri dalam perjalanan Dante dan Virgil.  Mereka bukan hanya karakter fiksi,  tetapi juga teman seperjalanan dalam petualangan panjang di dunia game.

Devil May Cry lebih dari sekadar game aksi.  Ini adalah sebuah cerita tentang persaudaraan,  keluarga,  dan perjalanan waktu yang panjang.  Ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah game dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita,  menemani kita melewati suka dan duka,  dan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan.  Dan melihat Dante dan Virgil yang menua,  Mimin merasa terhubung dengan mereka pada level yang lebih dalam.  Ini bukan hanya tentang game,  tetapi juga tentang bagaimana kita menua bersama,  bersama dengan karakter yang telah kita cintai selama bertahun-tahun.  Mungkin suatu saat nanti,  Mimin akan kembali dan menyelesaikan DMC5,  tetapi untuk saat ini,  Mimin akan menikmati nostalgia yang telah diberikan oleh seri Devil May Cry.  Terima kasih, Dante dan Virgil, atas perjalanan yang tak terlupakan ini.

Tuesday, August 5, 2025

Pengalaman Aneh Rank MLBB Mimin: Antrean Panjang dan Pertandingan Invalid!

 Halo Brosis! Malam Minggu, tanggal 2 Agustus 2025 tepatnya, sekitar jam 21.00 WIB, Mimin memutuskan untuk memanjakan diri dengan sesi rank Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).  Niat hati ingin menambah bintang, eh, malah disambut dengan pengalaman yang… unik.  Pertama, proses matching-nya!  Rasanya seperti menunggu durian runtuh, lama sekali!  Padahal, biasanya proses matching tidak selama ini.  Mungkin karena malam Minggu, ya?  Anak muda pada ngapel, eh, ini malah pada nge-rank semua!  Mungkin karena jomblo, kali ya? 😅  Bercanda, Brosis!  Tapi serius, antrean matching yang panjang ini benar-benar menguji kesabaran.  Mungkin server sedang penuh atau ada faktor lain yang menyebabkannya.  Yang jelas, Mimin sampai sempat berpikir untuk main game lain saja.


Malem Minggu pada jomblo😅


Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Mimin berhasil masuk ke dalam pertandingan.  Namun, petualangan belum berakhir di situ.  Pengalaman kedua yang tak kalah unik adalah ketika Mimin mengalami invalid match.  Ini pengalaman pertama Mimin, lho!  Baru beberapa menit bermain, kurang dari 5 menit, pertandingan tiba-tiba dihentikan oleh sistem Moonton.  Yang bikin heran, bintang Mimin tidak bertambah maupun berkurang.  Namun, poin EXP, battle point, dan hasil pertandingan tetap diberikan.  Alasannya?  Ada pemain yang AFK (Away From Keyboard) alias tidak bermain dengan sepantasnya.


Ini pengalaman aneh sih🤔


Yang lebih mengejutkan lagi, Moonton langsung menghentikan pertandingan secara sepihak tanpa perlu proses report dari pemain lain.  Sistem langsung mengeksekusi sanksi kepada pemain yang melanggar.  Mimin diberi keterangan invalid match dan teguran keras untuk pemain yang AFK tersebut.  Ini pengalaman yang baru pertama kali Mimin alami.  Biasanya, kan, perlu proses report dulu, baru Moonton bertindak.  Nah, ini langsung eksekusi sendiri.  Aneh, tapi nyata!  Mungkin ini salah satu upaya Moonton untuk menjaga fair play dan memberikan pengalaman bermain yang lebih baik bagi para pemainnya.

Dari dua pengalaman ini, Mimin belajar beberapa hal.  Pertama, kesabaran itu penting, terutama saat menunggu matching di jam-jam ramai.  Kedua,  ternyata sistem Moonton sekarang lebih responsif dalam menangani pemain yang melanggar aturan.  Meskipun awalnya mengejutkan,  sistem invalid match ini sebenarnya cukup efektif untuk mencegah kecurangan dan menjaga kualitas pertandingan.  Mungkin, Brosis juga pernah mengalami hal serupa?  Yuk, berbagi pengalaman di kolom komentar!

Sebagai penutup, Mimin berharap agar pengalaman ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik sebagai pemain maupun sebagai pengembang game.  Semoga ke depannya, proses matching bisa lebih cepat dan invalid match bisa diminimalisir.  Tetap semangat nge-rank, Brosis!  Jangan lupa jaga sportifitas dan bermain dengan fair ya!  Sampai jumpa di Land of Dawn!

Semoga artikel ini sesuai dengan keinginan Brosis.  Jika ada yang ingin ditambahkan atau diubah, silakan beri tahu Mimin.

Monday, August 4, 2025

Anjing dalam Perspektif Islam: Memahami Larangan Peliharaannya dan Cara Menghilangkan Najisnya

Islam, sebagai agama yang komprehensif, memberikan panduan hidup yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk interaksi dengan hewan.  Salah satu hal yang sering menimbulkan pertanyaan adalah larangan memelihara anjing dalam ajaran Islam.  Larangan ini bukanlah tanpa alasan, melainkan didasarkan pada beberapa pertimbangan yang perlu dipahami secara mendalam.  Memahami latar belakang larangan ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan  menghormati ajaran agama.  Artikel ini akan membahas secara rinci alasan larangan tersebut serta tata cara menghilangkan najis yang diakibatkan oleh anjing.

 


Alasan Larangan Memelihara Anjing:

Secara umum, hadits-hadits yang membahas tentang anjing menekankan pada najisnya anjing dan dampaknya terhadap kesucian ritual ibadah.  Anjing dianggap sebagai hewan yang najis ringan (junub),  artinya najisnya tidak bersifat mutlak dan dapat dihilangkan dengan cara bersuci.  Namun,  najis ringan ini tetap perlu diperhatikan, terutama dalam konteks kebersihan dan kesucian tempat ibadah serta ritual-ritual keagamaan seperti shalat.  Sentuhan anjing pada tubuh atau benda-benda yang akan digunakan untuk ibadah membutuhkan proses pembersihan yang lebih teliti.

 

Beberapa alasan yang mendasari larangan ini antara lain:

- Potensi Penularan Penyakit: 

Pada masa Rasulullah SAW,  keadaan sanitasi dan kesehatan masyarakat belum semaju sekarang.  Anjing,  khususnya jenis-jenis tertentu,  berpotensi menularkan penyakit-penyakit berbahaya.  Oleh karena itu,  larangan memelihara anjing dapat dimaknai sebagai upaya pencegahan penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.  Meskipun saat ini teknologi kedokteran hewan telah berkembang pesat,  risiko penularan penyakit tetap ada,  meskipun mungkin lebih kecil.

- Aspek Spiritual dan Kesucian: 

Dalam beberapa hadits,  disebutkan bahwa malaikat enggan memasuki rumah yang dipelihara anjing.  Hal ini bukan berarti malaikat takut pada anjing,  melainkan lebih kepada menjaga kesucian dan ketenangan spiritual di dalam rumah.  Rumah merupakan tempat ibadah pribadi,  dan keberadaan anjing dapat mengganggu suasana khusyuk dan spiritualitas penghuninya.  Ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian lingkungan tempat tinggal.

- Air Liur Anjing: 

Air liur anjing dianggap najis dalam Islam.  Kontak langsung dengan air liur anjing atau benda yang terkena air liurnya memerlukan proses pembersihan.

 

Pengecualian terhadap Larangan:

Penting untuk diingat bahwa larangan memelihara anjing ini memiliki pengecualian.  Anjing yang digunakan untuk keperluan tertentu,  seperti anjing penjaga keamanan,  anjing penuntun bagi penyandang disabilitas,  atau anjing yang digunakan untuk membantu dalam pekerjaan tertentu yang bermanfaat,  diperbolehkan.  Dalam hal ini,  fokusnya bukan pada memelihara anjing sebagai hewan peliharaan,  melainkan memanfaatkannya untuk keperluan yang memiliki manfaat nyata dan urgensi.

 

Cara Menghilangkan Najis Anjing:

Najis anjing termasuk najis ringan yang dapat dihilangkan dengan cara mencuci dengan air yang mengalir sebanyak tujuh kali, dan salah satunya dicampur dengan tanah.  Prosedur ini memastikan kebersihan dan kesucian dari benda atau tempat yang terkena najis anjing.  Berikut langkah-langkahnya:

 

1. Membersihkan kotoran:  Hapus kotoran anjing terlebih dahulu.

2. Mencuci dengan air: Cuci bagian yang terkena najis dengan air mengalir sebanyak tujuh kali.

3. Mencampur dengan tanah: Pada pencucian salah satu dari tujuh kali tersebut, tambahkan tanah yang bersih.

4. Mengeringkan: Setelah dicuci, keringkan bagian yang telah dibersihkan.

Setelah melakukan proses pembersihan ini, bagian yang terkena najis anjing dianggap suci dan dapat digunakan kembali.  Namun,  kehati-hatian dan ketelitian tetap diperlukan dalam proses pembersihan ini untuk memastikan kesucian sesuai dengan tuntunan agama.

 

Kesimpulan:

Larangan memelihara anjing dalam Islam didasarkan pada beberapa pertimbangan,  terutama aspek kesehatan,  kesucian ritual,  dan spiritualitas.  Namun,  larangan ini memiliki pengecualian untuk anjing yang digunakan untuk keperluan tertentu yang bermanfaat.  Pemahaman yang komprehensif dan berimbang terhadap hadits-hadits yang membahas tentang anjing sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan  menjaga keselarasan antara ajaran agama dan kehidupan modern.  Penting untuk selalu mengedepankan hikmah dan tujuan di balik setiap ajaran agama,  bukan hanya berfokus pada teks secara literal.  Memahami tata cara menghilangkan najis anjing juga penting untuk menjaga kebersihan dan kesucian dalam kehidupan sehari-hari.